REDAKSI22.COM, MERAUKE – Wakil Bupati (Wabup) Merauke, Fauzun Nihayah mengutuk keras tindakan keji dan tak berperikemanusiaan yakni penculikan dan pembunuhan anak di bawah umur distabilitas yang terjadi di Gang Kasim Merauke, Senin 27 Oktober 2025.
Perilaku tak berperikemanusiaan oleh pelaku tak dikenal telah menewaskan bocah distabilitas berusia 11 tahun berinisial JRR yang tewas dengan cara dimutilasi hingga kondisi tubuhnya tak utuh dan terpotong-potong. Korban diduga mendapat perilaku tak senonoh sebelum meninggal dunia.
“Kami sebagai Pemerintah Kabupaten Merauke merasa prihatin dan mengutuk keras. Kejadian ini adalah tindakan tak berperikemanusiaan dan kita semua terpanggil dan menyadari bahwa perilaku kejam dan biadab masih ada di sekitar kita, sehingga kita semua harus waspada,” tegas Wabup Fauzun Nihayah di sela-sela menghadiri acara peringatan HUT Pengadilan Agama Merauke ke-43, Selasa (28/10/2025).
Fauzun Nihayah menyampaikan prihatin dan rasa duka mendalam atas meninggalnya bocah distabilitas dengan cara yang tidak wajar dan meminta kepada pihak penegak hukum agar kasus kejahatan itu diusut tuntas.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut prihatin. Ini adalah duka kita semua. Dengan kekerasan seksual dan pembunuhan yang dilakukan secara mutilasi, kami mengutuk keras tindakan ini,” ucap Fauzun Nihayah bernada tegas.
“Kami mengharapkan penegak hukum segera menangkap dan menindaklanjuti dengan hukuman yang setegas-tegasnya terhadap pelaku, karena ini adalah masa depan anak yang dirampas dan tentu keluarga sangat merasa kehilangan,” sambungnya.
Ia mengajak masyarakat Merauke untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan patroli keamanan melalui sistem keamanan lingkungan (Siskamling) guna mencegah aksi kejahatan dan menjaga situasi keamanan tetap kondusif.
“Kita harus meningkatkan sistem keamanan mulai dari tingkat RT. Tugas dan tanggung jawab ini tidak bisa berharap hanya kepada polisi saja. Kita harus tetap menjaga Merauke menjadi lingkungan yang aman dan damai khususnya bagi perempuan dan anak. Kejadian ini adalah masa depan anak yang terenggut dengan biadab,” sebutnya.
Disinggung soal minuman keras (Miras) menjadi pemicu maraknya kejahatan di Merauke, Wakil Bupati Fauzun Nihayah menyikapi positif dan menyepakati untuk dilakukan peninjauan kembali terkait Peraturan Daerah (Perda) Pengendalian Miras di Merauke.
“Saya sangat sepakat Perda Miras kita tinjau kembali. Apapun harus kita lakukan untuk membatasi kekacauan. Persoalan Miras harus kita sikapi serius,” tandasnya. (*)
Penulis: Hendrik
Editor: Hen






