Buka Musda Ikatan Keluarga Flobamora, Gubernur Safanpo Ajak Warga NTT Bersatu 

REDAKSI22.COM, MERAUKE – Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo mengajak seluruh warga Ikatan Keluarga Flobamora (IKF) Provinsi Papua Selatan untuk bersatu dalam mendukung kinerja pemerintah dalam membangun daerah.

Ajakan Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo disampaikan dalam sambutan saat membuka Seminar dan Musyawarah Daerah (Musda) I Ikatan Keluarga Flobamora Provinsi Papua Selatan di Hotel Halogen Merauke, Selasa (14/10/2025)

Seminar dan Musda IKF mengusumg tema melalui musyawarah daerah I Ikatan Flobamora Provinsi Papua Selatan bersama kita merajut kebersamaan dalam keberagaman membangun Papua Selatan tercinta.

Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Keluarga Flobamora Papua Selatan. (Foto: Hendrik)

Menurut Gubernur, orang NTT tersebar diseluruh penjuru dunia bukan hanya diseluruh Indonesia. Walaupun anggota ikatan keluarga Flobamora itu sangat banyak tetapi belum bersatu dalam satu ikatan kekerabatan yang kuat.

“Kadang-kadang tercerai berai dalam agenda-agenda penting baik ditingkat daerah, maupun ditingkat nasional belum menunjukkan kekuatan yang riil. Oleh karena itu, ada Musda untuk pemilihan pengurus ditingkat provinsi, maka tantangan bagi pengurus terpilih. Paling tidak pengurus terpilih nanti, ada hal-hal yang dilakukan untuk menjaga solidaritas, persatuan dan kesatuan di antara warga,” kata Gubernur Safanpo.

Ia berpesan kepada pengurus IKF Papua Selatan agar mampu membangun komunikasi yang baik dengan seluruh anggota. Komunikasi yang efektif itu merupakan salah satu ikatan.

“Jadi, tantangan untuk pengurus kedepan itu harus ada wadah komunikasi yang baik, dan saluran komunikasi itu untuk tetap menjaga kebersamaan, solidaritas, persatuan dan kesatuan,” pesan Gubernur.

“Pengurus terpilih nanti juga harus mampu mengadakan aktivitas-aktivitas bersama seperti jalan pagi bersama, senam bersama, arisan bersama atau aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan untuk saling mengenal, saling membangun tali persaudaraan, silahturahmi, dan solidaritas, ” tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, pengurus IKF juga harus membuat sesama pengurus itu saling menjaga, menghormati dan menghargai perbedaan. Lantaran kadang perbedaan-perbedaan kecil itu yang membuat anggota tercerai berai.

“Ikatan-ikatan provinsi itu membuat itu misalnya KKSS, dan Kerukunan Keluarga Kawanua. Biasanya, ikatan-ikatan dari kabupaten biasanya kuat daripada yang skala provinsi,” sebutnya.

Pengurus juga,  kata Gubernur, harus mampu melakukan kegiatan-kegiatan yang mampu menjaga harmonitas di antara perbedaan-perbedaan yang ada. Entah perbedaan kampung, kecamatan, kabupaten, agama, suku dan lainnya.

Selanjutnya, pengurus juga harus sering mengadakan pertemuan-pertemuan membahas, mendiskusikan masalah-masalah, baik ditempat asal maupun tempat dimana ia tinggal.

Hal itu untuk memberikan kontribusi, sumbangan pemikiran, ide-ide, gagasan-gagasan sebagai bagian dari warga kepada pemerintah.

“Tapi juga sebagai alternatif solusi bagi pemerintah dan masyarakat terhadap masalah yang kita hadapi bersama. Turut serta berkontribusi terhadap pemerintah, pembangunan maupun mengatasi masalah-masalah yang ada.”

“Harus juga mampu memelihara kebudayaannya. Pengurus coba memilih salah satu budaya bersama yang ikonik dan dikembangkan, ” tandasnya.

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat terkenal dengan keindahan alam, taman nasional, budaya dan keramahan penduduk.

Setelah menyampaikan sambutan, Gubernur Apolo membuka seminar dan musda tersebut dengan menabuh tifa.

Hadir pada pembukaa Seminar dan Musda IKF Papua Selatan, anggota DPR RI H. Sulaeman L. Hamzah, Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, Bupati Merauke, Yoseph Bladip Gede, Wakil Bupati Merauke Fauzun Nihayah, Ketua MRP Papua Selatan, Damianus Katayu dan seluruh undangan. (*)

Penulis: Hendrik

Editor: Hen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *