REDAKSI22.COM – Wakil Gubernur Papua Selatan,Paskalis Imadawa mengajak gereja baik Katolik maupun Protestan di tanah Papua Selatan untuk memerangi kekerasan, kriminalitas dan perilaku kecanduan anak-anak aibon yang kini sudah pada tahap mengkuatirkan.
Ajakan itu disampaikannya saat menghadiri sekaligus menyampaikan sambutan dalam HUT Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Wilayah Pantai Selatan Papua, Klasis Maro, Jemaat “Pison” Merauke ke-36, Rabu (16/07/2025).
Dalam sambutan, Paskalis menyebutkan kecemasan saat ini yaitu tidak lagi terlihat suasana kekeluargaan saat ini di luar gereja. Kekerasan, gertakan gigi, kriminalitas, dan juga anak-anak aibon yang tidak tersentuh oleh iman umat Kristiani.

“Mari kita bersama-sama menggeser perlahan-perlahan kecemasan ini, hanya dengan Tuhan, kita bisa menggeser semua kecemasan ini,” ajak Wagub Paskalis Imadawa.
Ia mengimbau jemaat GIDI Pison melangkah maju memberantas kesenangan duniawi yang semakin dahsyat dan menggerogoti pergumulan hidup anak-anak usia dini.
“Dahulu masyarakat bisa tidur di pinggir jalan, pagi hari ia bangun dengan senang hati dan beraktivitas seperti biasa, itu terjadi di era 1980 hingga 1990 masih ada nuansa itu,” tutur Imadawa.
“Tapi kini, pada pagi hari ketika kita melihat orang terpapar di pinggir jalan, ada dua kemungkinan. Pertama, orang mabuk. Kemungkinan kedua, manusia yang sudah tak bernyawa yang sedang terpapar dipinggir jalan,” bebernya.
Wagub menegaskan, tindakan yang harus dilakukan saat ini yakni bagimana memberantas kekerasan, tindakan-tindakan roh-roh jimat dan setan,hanya Tuhan yang bisa menghalau semuanya. Dia mensuppor ruang gerak gereja serta semangat pelayanan dalam pembangunan.
“Gereja tidak membatasi ruang dan waktu, di dalam Kristus kita adalah satu. Satu dalam gereja, satu dalam Kristus artinya satu dalam semangat kedaerahan. Kita pun satu dalam semangat membangun negeri Papua Selatan,tidak dibedakan, tidak dipisahkan dalam situasi apapun dan kondisi apapun,” imbuhnya.
Lebih lanjut disebutkan, batasan-batasan yang Tuhan sudah berikan itu adalah hal yang lumrah, tetapi itu ukuran bagi manusia, bagi Tuhan tidak ada batasnya.
“Marilah kita menapaki pembangunan di Provinsi Papua Selatan dalam semangat iman dan semangat Kristus,” tandasnya.*
Penulis: Hendrik
Editor: Hen