Sekda Maddaremmeng Jelaskan Tugas dan Peran DWP 

REDAKSI 22.COM, MERAUKE – Penjabat Sekda Papua Selatan Maddaremmeng menjelaskan tugas dan peran organisasi Dharma Wanita Persatuan mewakili Gubernur Apolo Safanpo saat menutup Musyawarah Daerah (Musda) I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Papua Selatan di Hotel Halogen Merauke, Jumat (04/07/2025).

Sebelum penutupan Musda, pengurus Dharma Wanita Persatuan unsur kabupaten dan Provinsi Papua Selatan dikukuhkan.

Maddarememng berharap amanat yang diterima dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, berkomitmen dan semangat demi kemajuan organisasi keluarga Aparat Sipil Negara (ASN) dan masyarakat Papua Selatan secara keseluruhan.

Penandatangan berita acara pengukuhan pengurus DPW Provinsi Papua Selatan. (Foto Humas Pemprov PPS)

Ia menggarisbawahi bahwa tanggung jawab dan komitmen, semangat pengabdian demi kemajuan organisasi keluarga ASN dan masyarakat Papua Selatan secara keseluruhan harus dijalankan sepenuhnya.

“Ini sebenarnya bermakna. Maknanya, Dharma Wanita Persatuan adalah suatu organisasi yang melekat dengan jabatan, ini perlu diketahui, ”

“Ibu-ibu yang menjadi ketua, tidak hanya menjadi ketua saja karena suaminya ada jabatan. Lantaran tidak mungkin suaminya tidak memegang jabatan, istrinya tidak menjadi ketua,” kata Maddaremmeng.

Ia mengingatkan bahwa jika merunut sejarah pembentukan Dharma Wanita Persatuan bahwa ketua-ketua disesuaikan dengan jabatan-jabatan suami.

“Kedepannya, kalau istri kepala dinas harusnya mewajibkan diri untuk menjadi ketua,bukan disuruh menjadi ketua,karena itu haknya. Semisal istri kepala dinas atau kepala badan inspektorat. Walaupun sudah ada yang didelegasikan berperan sebagai ketua, ” ucap Maddaremmeng.

“Jangan istri kepala dinas memberikan hak ketuanya kepada orang lain, karena sama dengan mendoakan suaminya tidak menjadi kepala dinas,” sambungnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Dharma Wanita tidak hanya berpikir secara organisatoris, tapi juga berpikir terhadap bagaimana membangun kekeluargaan didalam satu organisasi pemerintahan yang namanya pemerintah daerah provinsi.

“Jadi, saling melihat, saling membantu bukan saling cerita. Boleh saling cerita tapi bagaimana untuk mengembangkan atau meningkatkan harkat dan martabat termasuk kesejahteraan. Makanya, Dharma Wanita itu menjadi penting,”ujarnya lagi.

Maddaremmeng menjelaskan, sejak pembentukan Dharma Wanita sudah dipikirkan dengan matang bahwa salah satu elemen yang nantinya akan membantu seseorang yang ditunjuk untuk menjadi pejabat tetapi dari sisi eksternal kantor.

Dharma Wanita Persatuan adalah organisasi yang menghimpun istri-istri ASN tapi juga salah satu organisasi yang penting dalam mendukung pembangunan, tidak hanya dalam konteks rumah tangga ASN tetapi dalam konsep membangun budaya.

Tugas-tugas utama DWP sebagaimana telah diamanatkan dalam garis besar program organisasi memiliki cakupan yang luas dan mendalam.

Pertama, melakukan pembinaan mental,dan spiritual anggota untuk menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkepribadian kuat serta berbudi pekerti luhur.

Ini adalah pondasi utama dalam membentuk perempuan yang tangguh dan menjadi teladan dalam keluarga, lingkungan, serta masyarakat.

Diharapkan, saling menjaga dan saling berupaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan.

“Bagaimana peningkatan spiritual itu bisa didorong dari kebersamaan. Tidak hanya ibu-ibu yang melaksanakan, tetapi mengajak keluarga,” ucapnya.

Kedua, lanjut Maddaremmeng, memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai pihak, serta meningkatkan kepedulian sosial.

“Ini menunjukkan bahwa DWP bukanlah organisasi inklusif, tetapi terbuka siap menjalin kolaborasi untuk menciptakan perubahan yang bermakna.”

“Jadi, DWP diharapkan bisa menjalin hubungan kepada siapa saja, tidak hanya melakukan perubahan didalam lingkup ASN akan tetapi keluar sehingga bisa menciptakan perubahan bermakna,” terang dia.

Ketiga, membina anggota dalam mempertahankan dan meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga sebagai bagian dari kontribusi terhadap kemandirian ekonomi bangsa.

DWP berpotensi untuk menggerakkan ekonomi mikro UMKM, koperasi perempuan, serta pelatihan-pelatihan kewirausahaan yang dapat menambah penghasilan keluarga ASN.

Selain meningkatkan kemampuan dari anggotanya, kata dia, DWP juga diharapkan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga.

Tentunya dengan mengemban ketiga tugas pokok tersebut, ia menyakini dan percaya DWP mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan daerah sekaligus memperkuat ketahanan keluarga sebagai unit terkecil namun paling penting dalam pembangunan.

Papua Selatan sebagai provinsi baru membutuhkan kekuatan kolaboratif dari semua elemen termasuk organisasi perempuan seperti DWP.

Pemerintah daerah menyadari peran perempuan dalam membangun dan berkomitmen untuk mendukung program-program DWP yang selaras dengan visi pembangunan daerah.

Ia mengajak DWP untuk terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.

Termasuk untuk mendukung isu-isu strategis seperti penurunan stunting, peningkatan ketahanan ekonomi keluarga, dan peningkatan literasi tentang perempuan.

“Kami juga berharap kepada pengurus yang baru dikukuhkan dapat segera menyusun program kerja yang realistis, berdampak dan menjawab kebutuhan masyarakat dengan semangat kebersamaan, gotong royong dan pengabdian,” katanya.

Ia mengapreasi seluruh jajaran DWP Papua Selatan dan kabupaten/kota, apresiasi dan penghargaan juga disampaikan kepada dewan pembina DWP provinsi maupun kabupaten/kota serta panitia penyelenggara.

Maddaremmeng menambahkan, kepada jajaran pengurus baru diharapkan terus menjaga marwah organisasi ini.*

Penulis: MS

Editor: Hen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *